Bersama Bapak Ketua Tahun OI HKBP Distrik X MA Ir. Ronald Naibaho,MSi, Amang Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh (Pdt. Henri Napitupulu,M.Th) menghadiri acara Dialog Gerakan Pemuda Oikumene dan Penanaman Pohon (Dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tahun 2024) yang dilangsungkan oleh Panitia Tahun Oikumene Inklusif Distrik X Medan-Aceh di Christian Center. Acara diawali dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Kabid Marturia Distrik X Medan-Aceh (Pdt. Wahyu Nolim Siregar , S.Th). Acara ini turut dihadiri oleh para tokoh muda yaitu Steve Excel A. Korua Tobing (Ketua Pemuda dan Anak GBI Medan/Solar Jaya Energy), Jimmy F. Simbolon (Ketua Gapeksindo Sumut), Mahasiswa Pecinta Alam Nomensen, Pemuda GPdI, Pemuda GBI, Naposobulung HKBP Simalingkar B, Naposobulung HKBP Pelajar, Naposobulung HKBP Parsaoran, Naposobulung HKBP Agave, Naposobulung HKBP Simpang Marindal dan Naposobulung HKBP Anugerah Ressort Sei Agul. Setelah ibadah selesai, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Tahun Oikumene Inklusif Distrik X Medan-Aceh (Ir. Ronald Naibaho) yang menyampaikan bahwa asap yang berasal dari knalpot dan pabrik merupakan gas buang yang berbahaya bagi tubuh manusia. Berkurangnya pohon menjadikan oksigen menjadi berkurang. Maka dari itu kami melalui acara ini mengajak semua yang hadir untuk sadar akan lingkungan hidup. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa acara ini merupakan acara ke-6 dari 10 acara yang diadakan oleh Panitia Tahun Oikumene Inklusif Distrik X Medan-Aceh. Dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Amang Praeses yang menyampaikan rasa berterimakasih kepada orang-orang yang hadir dalam acara ini. Praeses menjelaskan dalam Konfessie HKBP, menerangkan bahwa manusia bertanggung jawab untuk melestatikan semua ciptaan Allah. Dengan demikian HKBP dengan pro-aktif menjaga serta melestarikan lingkungan hidup. Praeses juga menjelaskan manfaat dari pohon, yaitu mengurangi pemanasan global, memberikan oksigen, tempat hidup hewan, mencegah banjir, mencegah erosi, mencegah pencemaran udara dan menyimpan air. Dalam dambutannya juga, Praeses mengajak semuanya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Kemudian pemaparan dari Fhiliya Himalasari (Manajer Program dan Tata Kelola Pengetahuan WALHI) menjelaskan tentang pemanasan global. Pemanasan global adalah perubahan suhu rata-rata secara global baik di darat atau di laut. Akar masalah dari pemanasan global merupakan aktivitas manusia, yaitu:
1. Energi (transportasi, penggunaan bahan bakar fosil)
2. Penggunaan lahan berlebihan
3. Pola dan gaya hidup yang konsumtif (belum bisa menentukan kebutuhan)
Dampak dari masalah tadi adalah:
1. Sosial (pengurangan atau kehilangan aset (banjir))
2. Sosial-ekonomi (kurangnya pencaharian terlebih kepada petani)
3. Pencemaran lingkungan (pemanasan global)
Dalam pemaparan materinya, beliau menjelaskan partisipasi gereja, yaitu meneladani sikap dan diri Yesus serta harus tahu dan memahami hak manusia atas alam yang tertulis di UUD 1945. Kemudian dilanjutkan oleh Akmal Syahputra (Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan) yang menyampaikan bahwa akhir-akhir ini yerdapat masalah lingkungan di bumi, yaitu perubahan iklim dan pencemaran lingkungan yang mencemari air, tanah dan udara. Beliau menjelaskan bahwa menilai pencemaran bukan dari segi bau ataupun warna tetapi dari angka-angka hasil laboratorium. Dalam acara ini, beliau senang dengan HKBP karena telah memperingati hari lingkungan se-dunia dan turut dalam penanaman pohon. Akan tetapi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Bapak Akmal, memberikan saran kepada partisipasi yang hadir terlebih kepada Panitia Tahun Oikumene Inklusif untuk menanam berbagai macam pohon serta menanam pohon di lahan-lahan yang krisis. Tujuannya adalah menumbuhkan kembali ekosistem-ekosistem yang ada di lahan krisis. Beliau juga mengingatkan kembali untuk bertanggungjawab menjaga pohon yang sudah di tanam. Dilanjutkan dengan penanaman pohon di lingkungan Christian Center. Pohon yang ditanam berupa benih pohon durian dan benih pohon mangga. Para hadirin antusias dalam menanam pohon, bukan hanya 1 orang 1 pohon melainkan 1 orang 3 pohon.
Mari kita menjaga bumi kita agar tetap sehat.
Tuhan Memberkati
Kontributor : Pdt. Indra Arianto Hutauruk, M.Th
Post Views: 41